Perbedaan Rematik Dan Asam Urat Yang Sama-sama Bikin Nyeri Sendi Mencegah Asam Urat Dan Rematik

Perbedaan Rematik dan Asam Urat yang Sama-sama Bikin Nyeri Sendi
Hola bersua lagi di situs Autoblog Kesehatan , pada sesi ini penulis akan melakukan pembahasan mengenai "Perbedaan Rematik dan Asam Urat yang Sama-sama Bikin Nyeri Sendi" dengan jelas, yuk simak sedetilnya ...

Sendi terasa nyeri belakangan ini? Ada yang bilang itu karena Anda kena rematik, tapi yang lain menganggapnya karena . Jadi, mana yang benar? Rematik dan asam urat sama-sama penyakit yang menyebabkan nyeri sendi, tapi keduanya sebenarnya beda. Ya! Banyak orang yang masih keliru tentang perbedaan antara rematik dan asam urat. Yuk, cari tahu bedanya.

Perbedaan definisi antara rematik dan asam urat

Asam urat adalah bentuk yang menyebabkan persendian di beberapa area tubuh tiba-tiba bengkak dan kemerahan, serta terasa sakit dan panas atau hangat ketika disentuh. Dalam istilah medis, asam urat dikenal sebagai penyakit osteoarthritis.
Sementara itu, rematik adalah penyakit yang menyebabkan radang pada persendian, sehingga membuatnya terasa bengkak, nyeri, dan kaku. Rematik memiliki nama lain rheumatoid arthritis dalam bahasa kedokteran.
Beda antara rematik dan asam urat juga dapat dilihat dari kelompok orang yang paling berisiko mengidapnya. Asam urat lebih banyak dialami oleh laki-laki berusia 30-50 tahun. Wanita justru berisiko 2-3 kali lipat lebih tinggi untuk terkena rematik dibanding pria, terutama di kisaran usia 40 sampai 60 tahun.
Dari definisi di atas, perbedaan antara rematik dan asam urat mungkin belum begitu jelas. Gulir artikel ini lebih lanjut untuk mencari tahu beda penyebab, gejala, serta cara mengobati rematik dan asam urat.

Perbedaan penyebab asam urat dan rematik

Asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh kelebihan kadar zat uric acid (asam urat) di dalam darah. Kadar uric acid yang terlampau tinggi disebabkan oleh kebiasaan makan tidak sehat, seperti terlalu banyak makan makanan berlemak dan tinggi purin. Purin inilah yang kemudian diolah tubuh untuk menjadi asam urat.
Tubuh manusia sebenarnya memproduksi purin dalam jumlah kecil. Namun semakin banyak Anda mengonsumsi purin dari makanan, maka kadar purin dalam darah ikut meningkat sehingga kadar asam urat pun meninggi. Pada akhirnya, penumpukan asam urat dalam darah dapat menumpuk dan mengkristal di persendian.

Lantas, apa perbedaan antara asam urat dan rematik? Nah, penyebab rematik yang utama adalah gangguan autoimun. itu sendiri adalah kekeliruan “program” cara kerja sistem kekebalan tubuh yang justru menyerang sel-sel dan jaringan sehat karena menganggapnya sebagai benda asing yang harus dihancurkan. Akibatnya, fungsi tubuh lambat laun akan rusak dari dalam.
Pada kasus rematik, sistem imun keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel sehat di jaringan pelapis sendi (sinovial). Seiring waktu, serangan keliru tersebut dapat menyebabkan sendi bengkak karena mengalami peradangan. Nyeri rematik yang terus-terusan kambuh dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen.
Kondisi ini akan menyebabkan reaksi peradangan, rasa sakit, dan pembengkakan di sendi. Sendi yang biasanya terkena rematik biasanya ada di bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan lutut di kedua sisi tubuh.

Beda gejala asam urat dan rematik 

Beda gejala utama antara asam urat dan rematik tidak begitu kentara pada awalnya. Keduanya sama-sama menyebabkan yang sering mengecoh para penderitanya.
Namun jika dikulik lebih dalam, berikut adalah perbedaan gejala antara rematik dan asam urat yang dapat Anda kenali.

Gejala rematik

  • Sendi terasa nyeri dan kaku (sulit digerakkan) yang biasanya memburuk di pagi hari setelah bangun tidur atau duduk terlalu lama.
  • Sendi yang terkena dapat memerah, bengkak, dan terasa hangat ketika disentuh.
  • Lemas, lesu, tidak bertenaga.
  • Nafsu makan menurun drastis.
  • Demam.
  • Sakit dan kaku di kedua sisi tubuh, misalnya seperti di pergelangan tangan atau pergelangan kaki.
  • Berat badan menurun perlahan.
  • Mata gatal atau perih.
Rematik dapat memengaruhi kemampuan penderitanya melakukan aktivitas harian, seperti menulis, membuka botol, memakai baju, dan membawa barang.
Perbedaan Rematik dan Asam Urat yang Sama-sama Bikin Nyeri Sendi
Rematik yang dibiarkan terus kambuh berulang kali tanpa pengobatan dapat memicu komplikasi serius berupa hilangnya kepadatan tulang, kerusakan sendi, dan penyakit jantung.

Gejala asam urat

  • Nyeri sendi parah dan mendadak; pertama kali terjadi di pagi hari, kemudian cenderung sering kambuh pada tengah malam saat tidur.
  • Lokasi persendian yang umum terkena asam urat adalah jempol kaki, lutut, pergelangan kaki, siku, dan ibu jari.
  • Sendi tampak bengkak dan terasa kaku hingga sulit digerakkan.
  • Ada rasa panas atau hangat saat Anda menyentuh sendi yang bengkak.
  • Mengalami gejala mirip flu — gejala ini jarang.
  • Pembentukan tophi, benjolan (nodul) berwarna putih atau kuning kecil di bawah kulit persendian yang terkena. Ini menandakan asam urat Anda sudah parah.
Sebagian besar gejala hanya terjadi selama beberapa jam dalam 1-2 hari. biasanya akan sering kambuh apabila Anda makan makanan pemicu, yaitu yang mengandung tinggi purin.

Beda cara dokter mendiagnosis asam urat dan rematik

Beda gejala dan penyebab penyakitnya, maka beda pula cara dokter mendiagnosis mana asam urat atau rematik.
Untuk mencari perbedaan antara rematik dan asam urat, dokter akan lebih dulu menanyakan seputar riwayat kesehatan pasien serta gejala yang dialami. Dokter juga akan menanyakan pola makan dan obat apa saja yang Anda konsumsi, serta hal-hal lain yang terkait gaya hidup.
Dokter biasanya dapat menemukan perbedaan antara kasus rematik dan asam urat lewat lokasi sendi yang nyeri. Asam urat pada umumnya menimbulkan nyeri di persendian jempol kaki, sementara rematik cenderung menyerang persendian pinggul, lutut, atau kaki.
Dari situ, dokter dapat merekomendasikan Anda menjalani berbagai pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, tes cairan sendi, dan MRI scan atau X-ray untuk memastikan diagnosis. Hasil tes kemudian akan menguatkan dugaan dokter.
Jika hasil tes darah dan tes cairan sendi menunjukkan kadar asam urat Anda tinggi, tandanya Anda benar memiliki penyakit asam urat. Sementara itu, hasil tes darah akan mengacu pada kesimpulan rematik apabila dokter menemukan beberapa hal berikut:
  • Peptida citrullinated anti-siklik
  • Protein C-reaktif
  • Laju sedimentasi eritrosit
  • Faktor rheumatoid
Hasil pemindaian MRI atau X-ray dapat menunjukkan kemungkinan tanda peradangan atau kerusakan pada jaringan sendi yang bisa menyerupai rematik.
Perbedaan hasil dari diagnosis antara rematik dan asam urat menentukan seperti apa penanganan dan perawatan yang tepat untuk masing-masing kondisi.

Perbedaan obat untuk asam urat dan rematik 

Sebagai cara mengatasi nyeri yang kambuh, pengidap asam urat dan rematik sama-sama bisa menggunakan obat pereda nyeri (NSAID) generik seperti ibuprofen.
Namun lebih jauh lagi, rejime pengobatan asam urat dan rematik tentu beda. Bagi pengidap asam urat, dokter akan meresepkan obat yang bisa menurunkan atau mengendalikan kadar asam urat, seperti dapat pula membantu mencegah kambuhnya serangan akut sewaktu-waktu.

Bagaimana dengan rematik? Pengobatan rematik yang direkomendasikan dokter umumnya akan beda dengan pengobatan asam urat.
Rematik sebetulnya tidak bisa disembuhkan karena penyebabnya adalah gangguan autoimun. Meski begitu, gejala dan perkembangan kondisinya dapat dikendalikan dengan obat yang tepat.
Perbedaan Rematik dan Asam Urat yang Sama-sama Bikin Nyeri Sendi
Pengobatan Anda akan disesuaikan tergantung pada keparahan gejala dan berapa lama Anda menderita rematik. Berikut adalah beberapa contoh obat rematik:
  • Obat disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs). Obat ini dapat memperlambat perkembangan rematik dan menyelamatkan sendi serta jaringan lain dari kerusakan permanen. 
  • Obat agen biologis seperti abatacept dan adalimumab.
  • Obat steroid seperti untuk mengurangi peradangan dan nyeri, sekaligus memperlambat kerusakan sendi. 

Asam urat dan rematik beda cara mencegahnya

Asam urat dan rematik adalah dua penyakit yang beda.
Gangguan autoimun yang menjadi faktor pemicu rematik diturunkan secara genetik, sementara penyebab utama dari asam urat adalah gaya hidup tidak sehat yang dapat diubah. Maka dari itu, cara mencegahnya juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Pencegahan kemunculan rematik cukup sulit untuk dilakukan, karena lagi-lagi ini merupakan penyakit keturunan. Namun melansir Mayo Clinic, beberapa penelitian menunjukkan rematik lebih mungkin dikurangi keparahannya apabila langsung diobati setelah gejala pertama kali muncul.
Di sisi lain, kemunculan asam urat pada orang yang belum pernah mengalaminya dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Mulailah menghindari makanan dan minuman yang berlemak dan mengandung tinggi purin untuk di kemudian hari. Jangan lupa juga untuk lebih rutin beraktivitas fisik ringan, seperti olahraga.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.
Baca Juga:
Begitulah pembahasan "Perbedaan Rematik dan Asam Urat yang Sama-sama Bikin Nyeri Sendi" terima kasih atas kunjungannya
konten ini dikelompokkan ke dalam kategori mencegah asam urat dan rematik, cara mengobati asam urat dan rematik secara alami, cara ampuh mengobati asam urat dan rematik,
konten ini bersumber dari https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/nyeri-kronis/perbedaan-asam-urat-dan-rematik-beda/

Posting Komentar untuk "Perbedaan Rematik Dan Asam Urat Yang Sama-sama Bikin Nyeri Sendi Mencegah Asam Urat Dan Rematik"