Biologi Kelas 10 SMA-Keanekaragaman Hayati Jeruk Nipis Jeruk Lemon Keanekaragaman Tingkat

Biologi Kelas 10 SMA-Keanekaragaman Hayati

Allow, selamat siang, artikel ini akan menjelaskan tentang jeruk nipis jeruk lemon keanekaragaman tingkat Biologi Kelas 10 SMA-Keanekaragaman Hayati simak selengkapnya 

Biologi Kelas 10 SMA-Keanekaragaman Hayati

Biologi Kelas 10 SMA-Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati

Biologi Kelas 10 SMA-Keanekaragaman Hayati

A. Konsep Keanekaragaman

►Keanekaragaman Gen

Gen adalah faktor pembawa sifat yang terdapat di dalam kromosom. Variasi gen akan menyebabkan variasi genotipe maupun fenotipe pada makhluk hidup. Tiap individu memiliki susunan gen yang berbeda sehingga tiap makhluk hidup di dunia ini tidak ada yang serupa, meskipun berada dalam satu spesies.

Contoh: jeruk lemon, jeruk pontianak, jeruk nipis.

►  Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman jenis terjadi karena adanya variasi pada spesies.

Contoh: Dalam suku jambu-jambuan (Myrtaceae) terdapat keanekaragaman jenis seperti jambu air, jambu biji, dll.

►  Keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman ekosistem terjadi karena interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Dari ekosistem yang beranekaragam, maka masing-masing ekosistem memiliki komponen biotik dan abiotik yang berbeda-beda.

Contoh:

- ekosistem pantai didominasi oleh tanaman kelapa

- ekosistem sawah didominasi oleh padi

B. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversitas) terbesar di dunia. Indonesia memiliki berbagai bioma, yaitu ekosistem yang merupakan unit komunitas terbesar yang mudah dikenal dan terdiri dari vegetasi dan hewan. Salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia memilki tingkat biodiversitas yang tinggi adalah karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan garis pantai yang panjang, yaitu ± 81.000 km.

►  Keanekaragaman tumbuhan di hutan hujan tropis meliputi:

-       Pohon-pohon hutan dengan ketinggian berkisar antara 5 meter sampai >30 meter.

- Terna dan semak.

- Tumbuhan pemanjat (Liana), biasanya terdapat di pinggir hutan. Contoh Liana adalah rotan.

- Epifit, melekat pada cabang, batang, dan liana, namun tidak bersifat mengganggu.

►  Pola persebaran fauna di Indonesia

Persebaran flora dan fauna di Indonesia menurut Wallace dan Weber:

1. Zona oriental: Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Hewan-hewan di zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari Asia.

2. Zona Australasia (wilayah timur) meliputi Maluku dan Papua. Hewan-hewan di zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari Australia.

3. Zona peralihan meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara.

C. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

► Contoh kegiatan yang mengancam biodiversitas:

1. Perusakan habitat, misalnya dengan penebangan hutan (illegal logging) dan perusakan terumbu karang

2. Pencemaran lingkungan, misalnya dengan penggunaan pestisida yang berlebih, polusi dari asap pabrik dan kendaraan bermotor, dan pencemaran dari limbah atau sampah.

3. Perubahan iklim global (global warming) karena meningkatknya gas polutan seperti CO2 di atmosfer bumi.

4. Introduksi spesies asing.

► Upaya pelestarian keanekaragaman hayati

1. Pembiakan in-situ dan ex-situ. Pembiakan in-situ dapat dilakukan dengan mendirikan kawasan pelestarian di habitat aslinya seperti cagar alam, suaka margasatwa, dan taman nasional. Pembiakan ex-situ dapat dilakukan dengan mendirikan kebun binatang.

2.  Rehabilitasi dan reboisasi lahan kritis

3. Pengaturan dan pemanfaatan hewan dan tumbuhan dengan cara tebang pilih, perburuan hewan tertentu pada masa tertentu, peremajaan hutan, budi daya hewan dan tumbuhan langka, dan mendirikan pusat studi hewan dan tumbuhan langka di beberapa wilayah.

► Beberapa Taman Nasional di Indonesia

1. T.N. Tanjung Puting di Kalimantan Barat dan Timur

2. T.N. Gunung Leuser di Sumatera Utara dan DI Aceh

3. T.N. Bukit Barisan Selatan membentang dari Bengkulu sampai Lampung

4. T.N. Ujung Kulon di Banten

5. T.N. Meru Betiri di Jember Selatan

6. T.N. Baluran Jawa Timur

7. T.N. Bali Barat

8. T.N. Pulau Komodo

9. T.N. Lore Lindu di Palu, Sulawesi Tengah 

► Peran keanekaragaman hayati

1. sumber pangan

2. sumber sandang

3. sumber bahan bangunan

4. sumber plasma nutfah

5. sumber keilmuan

6. sumber bahan obat-obatan dan kosmetik

1. Menurut Wallace dan Weber, persebaran hewan di Indonesia dibagi menjadi tiga:

a. Zona oriental: Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Hewan-hewan di zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari Asia.

     Contoh hewan di zona ini adalah mamalia berukuran besar seperti gajah, banteng, badak, harimau, serta kera seperti orang utan, bekantan, tarsius.

b. Zona Australasia (wilayah timur) meliputi Maluku dan Papua. Hewan-hewan di zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari Australia.

     Contoh hewan di zona ini adalah mamalia berukuran kecil atau berkantung seperti kuskus, bandicot, oposum, kangguru, dan musang berkantung.

c. Zona peralihan meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara. Di zona ini banyak hewan yang merupakan hewan asli Indonesia seperti babi rusa, komodo, dan burung maleo.

2. Tumbuh-tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan: jati, mahoni, sonokeling, bangkirai, sengon, kruing, ulin, kelapa, dan bambu.

     Sangat banyak tumbuh-tumbuhan di Indonesia yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan: dari kelompok Zingiberaceae seperti temu lawak, kunyit, dan jahe. Jenis tumbuhan yang lain seperti tapak liman, mahkota dewa, tapak dewa, dll.

3. Pemerintah membuat undang-undang lingkungan hidup untuk menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia. Undang-undang ini memang diperlukan karena semakin banyaknya perburuan ilegal hewan-hewan langka di Indonesia yang membuat hewan-hewan ini terancam punah. Di samping itu, semakin banyak pula pengubahan fungsi hutan menjadi pertanian, perkebunan, dan pemukiman yang otomotis merusak habitat tempat hidup flora dan fauna di Indonesia.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran hewan adalah faktor lingkungan seperti ketersediaan makanan dan air. Jika suatu tempat minim makanan dan air, maka hewan akan pindah (migrasi) ke tempat lain. Di samping itu, faktor isolasi geografi dan kompetisi dapat menjadi faktor yang mempengaruhi persebaran hewan.

5. Contoh pelestarian ex-situ:

     a. kebun botani atau kebun raya, seperti di Bogor

     b. kebun binatang

     c. pengembang biakan tanaman di laboratorium, misalnya dengan teknik kultur jaringan   

begitulah detil perihal Biologi Kelas 10 SMA-Keanekaragaman Hayati semoga info ini menambah wawasan salam

tulisan ini diposting pada tag jeruk nipis jeruk lemon keanekaragaman tingkat, jeruk bali jeruk nipis jeruk lemon termasuk keanekaragaman tingkat, jeruk lemon jeruk nipis jeruk pontianak menunjukkan keanekaragaman hayati tingkat, , tanggal 21-09-2020, di kutip dari https://hasyimdirwan.blogspot.com/2013/01/biologi-kelas-10-sma-keanekaragaman.html

Posting Komentar untuk "Biologi Kelas 10 SMA-Keanekaragaman Hayati Jeruk Nipis Jeruk Lemon Keanekaragaman Tingkat"